apa dan bagaimana sih konsep itu..



Proses Pembentukan Konsep (Kognitif)


Solso (1986) mendefinisikan bahwa konsep menunjukan pada sifat-sifat umum yang menonjol dari satu kelas objek atau ide.
Dengan demikian yang dimaksud dengan pembentukan konsep adalah suatu proses pengelompokan atau mengklasifikasikan sejumlah objek, peristiwa, atau ide yang serupa menurut sifat-sifat atau atribut-nilai tertentu yang dimilikinya kedalam satu kategori (Martin dan Caramazza, 1980). Misalnya seseorang mengelompokan sebuah meja, kursi,dan sofa kedalam kategori perabot rumah atau furniture.
PROSES PEMBENTUKAN KONSEP
Berkaitan dengan proses pembentukan konsep, ada dua pandangan pokok yaitu pandangan klasik dan pandangan modern.
Pandangan Klasik
Pembentukan konsep merupakan suatu proses penemuan atribbut-atribut atau sifst-sifat penting dan menonjol pada sejumlah objek dan penyimpulan seperangkat aturan berdasarkan atribut-atribut itu (Tennyson, Youngers dan Suebsonthi, 1983; Solso, 1988).Contoh warga Negara Amerika Serikat adalah seseorang yang dilahirkan di Amerika Serikat, atau dilahirkan diluar negri oleh orang tua amerika serikat.
Pandangan Modern
Pembentukan konsep mencakup dua tahapan proses:
a.Mula-mula seseorang membentuk representasi informasi (di dalam ingatan) mengenai kelas konsep yang diberikan.
b.Mengembangkan keterampilan kognitif yang dibutuhkan bagi penggunaan informasiyang telah direpresentasikan untuk mengevaluasi dimensi-dimensi khusus, baik kesamaan maupun perbedaandiantara contoh-contoh baru (Tennyson, Youngers dan Suebsonthi, 1983).
Aturan Pembentukan Konsep
Belajar kosep dilakukan dengan sejumlah aturan atau cara-cara menurut logika yang menggabungkan sifat-sifat objek sehingga membentuk konsep-konsep. Aturan-aturan logika yang digunakan pada umumnya meliputi lima macam: Afirmatif, konjungtif, disjungtif-inklusif, kondisional dan bikondisional (Solso, 1988)
Teori Pembentukan Konsep
Ada beberapa teori mengenai pembentukan konsep, yaitu teori asosiasi, pengujian hipotesis, model pemrosesan informasi dan pandangan eklektif (Hulse, dkk; 1981).
Teori Asosiasi
Teori yang mula-mula dikembangkan untuk menerangkan prilaku individu didalam eksperimen belajar konsep ialah didasarkan atas pandangan mengenai peristiwa belajar melalui asosiasi. Teori asosiasi menerangkan bahwa belajar konsepsebagai suatu proses asosiasi respons-respons yang muncul selama belajar dengan contoh-contoh yang mendefinisikan konsep.
Solso (1988) mengakatan bahwa model dasar dari belajar asosiasi adalah berprinsip pada hubungan stimulus respons (S-R). Jadi prinsip ini memiliki anggapan dasar bahwa belajar konsep merupakan hasil:
1.Penguatan pasangan yang benar mengenai suatu stimulus misalnya kotak merah, dengan respons yang beridentifiksikan sebagai suatu konsep.
2.Tanpa penguatan (seperti bentuk hukuman) terhadap pasangan yang tidak benar tentang stimulus, (misalnya lingkaran merah) dengan respons yang mengidentifikasikanya sebagai suatu konsep.

Google Back Link Checker